BAB
8
PERENCANAAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu
1. Menjelaskan pengertian perencanaan keperawatan
keluarga
2. Menjelaskan dan menyebutkan tahap
perencanaan keperawatan keluarga
3. Menyusun rencana keperawatan
keluarga
4. Menjelaskan rencana tindakan
keperawatan keluarga
A. Pengertian
Perencanaan Keperawatan Keluarga.
Tahap
perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan
yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-maslah klien
dan keluarga. Perencanaan merupakan langkah ketiga dalam sebuah proses keperawatan keluarga. Dalam menentukan tahap perencanaan perawat memerlukan berbagai pengetahuan dan
ketrampilan, diantaranya pengetahuantentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai
dan kepercayaan klien, batasan praktek keperawatan, peran dari tenaga
akesehatan lainnya, kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis
tujuan serta kemampuan dalam melakukuan kerjasama dengan tingkat kesehatan
lain. Jadi perencanaan keperawatan merupakan
suatu proses di dalam pemecahan masalah yang merupakan keputusan awal tentang
suatu apa yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang
melakukan dari semua tindakan keperawatan (Hidayat, 2008).
B. Tahap Perencanaan
Keperawatan Keluarga
Penentuan
tujuan dan hasil yang diharapkan dalam sebuah perencanaann dalam sangat menentukan keberhasilan penyelesaiaan
masalah kesehatan keluarga. Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk
mengatasi masalah/ diagnose keperawatan dengan kata lain tujuan merupakan
sinonim dari criteria hasil yang mempunyai komponen sebagai berikut: S (Subjek)
P ( Perdeikat) K (Kriteria) K ( Kondisi) W ( Waktu ) dengan penjelasan sebagai
berikut:
S:
Perilaku klien/keluarga yang diamati
P:
Kondisi yang melengkapi klien/keluarga
K:
Kata kerja yang dapat diuur atau untuk menentukan tercapainya tujuan
K:
Sesuatu yang menyebabkan asuha diberikan
W:
Waktu yang ingin dicapai
Kriteria
hasil merupakan standar evaluasi yang merupakan gambaran tentang factor-faktor
yang dapat member petunjuk bahwa tujuan telah tercapai dan digunakan dalam
membuat pertimbangan. Dalam menyusun kriteria hasil berpedoman pada kriteria
SMART yaitu S: Spesific (tujuan harus
spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda), M: Measureable (tujuan dapat diukur khususnya perilaku pasien; dapat
dilihat, diraba, dirasakan dan dibau), A: Achieveble
(tujuan harus dapat dicapai), Reasonable/realistic (tujuan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah), T: Time
(batasan waktu/tujuan keperawatan). Prioritas untuk mengatur intervensi dan
mencapai intervensi serta hasil yang diperkirakan dalam memenuhi kebutuhan
klien. Kriteria hasil (outcomes) untuk diagnosa keperawatan mewakili
status kesehatan klien dapat diubah atau dipertahankan melalui rencana asuhan
keperawatan yang mandiri, sehingga dapat dibedakan antara diagnosa keperawatan
dan masalah kolaboratif (Nursalam, 2008)
Penentuan
rencana tindakan keperawatan perawat harus mengetahui tentang instruksi atau
perintah tentang tindakan keperawatan.Untukk memudahkan dalam menentukan
rencana tindakan , maka ada beberapa persyaratan dalam menuliskan rencana
tindakan keperawatan diantaranya harus terdapat unsure tanggal, kata kerja yang
dapat diukur, yang dapat dilihat, dirasa, didengar, adanya subjek, hasil,
target tanggal dan tanda tangan perawat. Dalam penentuan rencana tindakan terdapat
beberapa instruksi tindakan keperawatan yang merupakan suatu bentuk tndakan
yang menunjukkan perawatan dan pengobatan khusus, dimana perawat mempunyai
kewenangan untuk melakukan tindakan pada pasien tertentu. Perawatan dan
pengbatan dirancang untuk membantu pencapaian satu atau lebih dari tujuan
perawatan sehingga dapat mengurangi, mencegah atau menghilangan dari masalah
klien dan keluarga. Macam intervensi ada 3 diantaranya:
1.
Independent intervensi
adalah rencana keperawatan yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu
klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan.
2.
Dependent intervensi
adalah rencana keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain.
3.
Interdependent/collaborative
intervensi adalah rencana keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim
keperawatan dengan tim kesehatan lainnya.
Perencanaan keperawatan keluarga adalah bagian dari fase
pengorganisasian dalam proses keperawatan keluarga yang meliputi penentuan
tujuan perawatan (jangka panjang/pendek), penetapan standar dan kriteria serta
menentukan perencanaan untuk mengatasi masalah keluarga. Penetapan tujuan keperawatan
keluarga adalah hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah diagnosa
keperawatan keluarga.
Bila dilihat dari sudut jangka waktu, maka tujuan
keperawatan keluarga dapat dibagi menjadi 2 yaitu tujuan jangka panjang dan
jangka pendek, dimana tujuan jangka panjang adalah tujuan yang menekankan pada
perubahan perilaku dan mengarah kepada kemampuan mandiri, sedangkan tujuan
jangka pendek adalah tujuan yang ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai
setiap harinya yang dihubungkan dengan keadaan yang mengancam kehidupan. Penetapan
kriteria dan standar merupakan standar
evaluasi yang merupakan gambaran tentang faktor–faktor yang dapat memberi
petunjuk bahwa tujuan telah tercapai dan digunakan dalam membuat pertimbangan. Intervensi
keperawatan adalah suatu tindakan langsung kepada keluarga yang dilaksanakan
oleh perawat, yang ditujukan kepada kegiatan yang berhubungan dengan promosi,
mempertahankan kesehatan keluarga (Setiadi, 2008)
Rencana tindakan sesuai dengan fokus intervensi keperawatan
keluarga, hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.
Menstimulasi
kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
dengan cara:
a. Memberi
informasi yang tepat.
b.
Mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan.
c.
Mendorong
sikap emosi yang sehat yang mendukung upaya kesehatan masalah.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan
keluarga yang tepat dengan cara:
a. Mengidentifikasi
konsekwensi tidak melakukan tindakan.
b. Mengidentifikasi
sumber–sumber yang dimiliki keluarga.
c.
Mendiskusikan
tentang konsekwensi tiap tindakan.
3.
Memberikan
kepercayaan diri dalam merawat anggota yang sakit, dengan cara:
a. Mendemonstrasikan
cara perawatan.
b. Menggunakan
alat dan fasilitas yang ada di rumah.
c. Mengawasi
keluarga melakukan perawatan.
4.
Membantu keluarga untuk
menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara:
a.
Menemukan
sumber–sumber yang dapat digunakan keluarga.
b.
Melakukan
perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada, dengan cara:
a.
Mengenalkan
fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga.
b.
Membantu
keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
RANGKUMAN
1. Tahap
perencanaan merupakan proses penyusunan intervensi keperawatan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi
masalah-maslah klien dan keluarga.
2. Dalam
menentukan tahap perencanaan perawat
memerlukan berbagai pengetahuan dan ketrampilan, diantaranya pengetahuantentang
kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan praktek
keperawatan, peran dari tenaga akesehatan lainnya, kemampuan memecahkan
masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan serta kemampuan dalam melakukuan
kerjasama dengan tingkat kesehatan lain.
3. Perencanaan
keperawatan merupakan suatu proses di dalam pemecahan masalah yang merupakan
keputusan awal tentang suatu apa yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan,
kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan.
4. Penentuan
tujuan dan hasil yang diharapkan dalam sebuah perencanaann dalam sangat menentukan keberhasilan penyelesaiaan
masalah kesehatan keluarga.
5. Tujuan
merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah/ diagnose
keperawatan yang mempunyai komponen sebagai berikut: S (Subjek) P ( Perdikat) K
(Kriteria) K ( Kondisi) W ( Waktu ).
6. Kriteria
hasil merupakan standar evaluasi yang merupakan gambaran tentang factor-faktor
yang dapat member petunjuk bahwa tujuan telah tercapai dan digunakan dalam
membuat pertimbangan.
7. Dalam
menyusun kriteria hasil berpedoman pada kriteria SMART yaitu S: Spesific (tujuan harus spesifik dan
tidak menimbulkan arti ganda), M: Measureable
(tujuan dapat diukur khususnya perilaku pasien; dapat dilihat, diraba, dirasakan
dan dibau), A: Achieveble (tujuan
harus dapat dicapai), Reasonable/realistic (tujuan harus dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah), T: Time
(batasan waktu/tujuan keperawatan).
8. Beberapa
persyaratan dalam menuliskan rencana tindakan keperawatan diantaranya harus
terdapat unsur tanggal, kata kerja yang dapat diukur, yang dapat dilihat,
dirasa, didengar, adanya subjek, hasil, target tanggal dan tanda tangan
perawat.
9.
Dalam penentuan rencana
tindakan terdapat beberapa instruksi tindakan keperawatan dapat mengurangi,
mencegah atau menghilangan dari masalah klien dan keluarga. Macam intervensi
ada 3 diantaranya: Independent intervensi, Dependent intervensi, Interdependent/collaborative
intervensi .
10. Tujuan keperawatan keluarga jangka panjang adalah tujuan
yang menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada kemampuan mandiri,
sedangkan tujuan jangka pendek adalah tujuan yang ditekankan pada keadaan yang
bisa dicapai setiap harinya yang dihubungkan dengan keadaan yang mengancam
kehidupan.
11. Penetapan kriteria dan standar merupakan standar evaluasi yang merupakan
gambaran tentang faktor–faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah
tercapai dan digunakan dalam membuat pertimbangan.
12. Intervensi
keperawatan adalah suatu tindakan langsung kepada keluarga yang dilaksanakan
oleh perawat, yang ditujukan kepada kegiatan yang berhubungan dengan promosi,
mempertahankan kesehatan keluarga
13. Rencana tindakan sesuai dengan fokus intervensi keperawatan
keluarga, hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
a.
Menstimulasi
kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
b.
Menstimulasi
keluarga untuk memutuskan cara perawatan keluarga yang tepat
c.
Memberikan
kepercayaan diri dalam merawat anggota yang sakit
d.
Membantu keluarga untuk
menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat
e.
Memotivasi
keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
LATIHAN
1. Proses
penyusunan intervensi keperawatan untuk
mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-maslah klien dan keluarga termasuk
tahap
a. Pengkajian
b. Perumusan
diagnose keperawatan
c. Perencanaan
d. Implementasi.
2. Perawat
memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam menentukan tahap perencanaan yaitu
1. Pengetahuan
tentang kekuatan dan kelemahan klien
2. Nilai
dan kepercayaan klien
3. Batasan
praktek keperawatan
4. Peran
dari tenaga akesehatan lainnya
3. Tujuan
merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah/ diagnose
keperawatan yang mempunyai komponen sebagai berikut:
a. S (Subjek)
b. P
( Perdikat)
c. K
(Kriteria)
d. K
( Kondisi)
4. Dalam
menyusun kriteria hasil berpedoman pada kriteria SMART , tujuan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah yaitu
a. Spesific
b. Measureable
c. Achieveble
d. Reasonable/realistic
5. Jelaskan
beberapa persyaratan dalam menuliskan rencana tindakan keperawatan?
6.
Sebutkan macam
intervensi dalam penentuan rencana tindakan terdapat beberapa instruksi
tindakan keperawatan dapat mengurangi, mencegah atau menghilangan dari masalah
klien dan keluarga?
7.
Buatlah rumusan tujuan keperawatan keluarga
jangka panjang dan tujuan jangka pendek?
8.
Buatlah
penetapan kriteria dan standar evaluasi pada salah satu masalah /diagnosa
keperawatan keluarga?
9.
Susunlah Intervensi keperawatan tindakan langsung kepada keluarga yang
dilaksanakan oleh perawat, yang ditujukan kepada kegiatan yang berhubungan
dengan promosi, mempertahankan kesehatan keluarga
10. Diskusikan dengan teman anda tentang perencanaan yang
telah anda buat pada soal diatas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar