BAB 5
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan Pembelajaran
Setelah
menyelesaikan bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1.
Menjelaskan
pengertian keperawatan kesehatan keluarga
2.
Menjelaskan
tujuan keperawatan kesehatan keluarga
3.
Menjelaskan
peran keluarga dalam keperawatan keluarga
4.
Menjelaskan
peran perawat dalam keperawatan keluarga
5.
Menjelaskan
tugas keluarga dalam bidangg kesehatan
6.
Menjelaskan
prinsip-prinsip keperawatan keluarga
7.
Menjelaskan
hambatan dalam kesehatan keluarga
8.
Menjelaskan siklus penyakit dan kemiskinan dalam keluarga
9.
Menyebutkan keluarga kelompok resiko tinggi
10.
Menjelaskan pengambilan keputusan dalam keperawatan keluarga
PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang penting dalamkeperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan
klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam
menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak
dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan
anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan
atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara
individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada
keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah
memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus
memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.
A. Keperawatan Kesehatan Keluarga
1. Pengertian
Keperawatan
kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan
atau dipusatkan pada keluarga pada unit atau kesatuan yag dirawat, dengan sehat
sebagai tujuan melalui pegobatan sebagai saran atau penyalur (Bailon dan Maglaya, 1978).
2. Tujuan
Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang
ingin dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, agar
keluarga tersebut dapat meningkatkan produktifitasnya, bila produktifitas
keluarga meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula.
Tujuan utama dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan
keluarga:
1. Tujuan umum :
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
memelihara kesehatan keluarga mereka sehigga dapat meningkatkan status
kesehatan keluarga.
a. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dlam
mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggita keluarga yang sakit dan
dalam megatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
e. Meningkatkan produktifitas kelaurga
dalam meningkatkan mutu hidupnya.
3.
Peran Keluarga dalam keperawatan Keluarga
a. Keluarga sebagai unit pelayanan yang
dirawat
Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan
karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi
antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga
disekitarnya atau masyarakat secara keseluruhan. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan (Ruth B Freeman, 1981):
a.
Keluarga
sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
b.
Keluarga
sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, megabaikan, atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya.
c.
Masalah-masalah
kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu anggota
keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga
lainnya.
d.
Dalam
memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap
berperan sebagi pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan keluarganya.
e.
Keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan
masyarakat.
b. Keluarga sebagai pasien
Dalam melihat keluarga sebagi pasien
ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat, diantaranya :
1)
Setiap
keluarga memiliki cara yang unik dalam menghadapi masalah kesehatan para
anggotanya
2)
Memperhatikan
perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagi segi: pola komunikasi, pengambilan keputusan, sikap dan nilai-nilai dalam keluarga, kebudayaan, gaya hidup
3)
Keluarga
daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah pedesaan.
4)
Kemandirian
dari tiap-tiap keluarga bervariasi.
4. Peran
Perawat dalam Keperawatan
Keluarga
Dalam memberikan asuhan perawatan
keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
a.
Pemberian
asuhan keperawatan
kepada anggota keluarga yang sakit
b.
Pengenal
atau pengamat masalah kebutuhan kesehatan keluarga
c.
Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan
keluarga
d.
Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah
dijangkau dan perawat mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga
dan membantu mencarikan jalan pemecahannya
e.
Pendidikan
kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku
keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku yang sehat.
Peran perawat keluarga menurut Mubarak (2006), dalam melakukan
perawatan kesehatan keluarga adalah:
a.
Educator
Perawat kesehatan keluarga
harus mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar keluarga dapat
melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri dan bertanggung
jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.
b. Koordinator
(Coordinator)
Koordinasi merupakan salah
satu peran utama perawat yang bekerja dengan keluarga. Klien yang pulang dari
rumah sakit memerlukan perawatan lanjutan di rumah, maka perlu koordinasi
lanjutan asuhan keperawatan di rumah. Program kegiatan atau terapi dari
berbagai disiplin pada keluarga perlu pula dikoordinasikan agar tidak terjadi
tumpang tindih dalam penanggulangan. Koordinasi diperlukan pada perawatan
berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai.
c. Pelaksana
perawatan dan pengawasan perawatan langsung
Kontak pertama perawat kepada
keluarga dapat melalui anggota keluarganya yang sakit. Perawat yang bekerja
dengan klien dan keluarga baik di rumah,
klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan
langsung atau mengawasi keluarga memberikan perawatan pada anggota yang sakit di
rumah sakit, perawat melakukan perawatan langsung atau demonstrasi asuhan yang
disaksikan oleh keluarga dengan harapan keluarga mampu melakukan di rumah,
perawat dapat mendemonstrasikan dan mengawasi keluarga melakukan peran langsung
selama di rumah sakit atau di rumah oleh perawat kesehatan masyarakat.
d. Pengawas
kesehatan
Perawat mempunyai tugas home visit yang teratur untuk
mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
atau penasehat
Perawat sebagai narasumber
bagi keluarga didalam mengatasi masalah kesehatan. Hubungan perawat-keluarga
harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya
dengan demikian keluarga mau meminta nasehat kepada perawat tentang masalah
yang bersifat pribadi. Pada situasi ini perawat dipercaya sebagai narasumber
dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga.
f. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus
bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain
untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal.
g. Advokasi
Keluarga seringkali tidak
mendapatkan pelayanan yang sesuai di masyarakat, kadang kala keluarga tidak
menyadari mereka telah dirugikan, sebagai advokat klien perawat berkewajiban
melindungi hak keluarga, misalnya keluarga dengan sosial ekonomi yang lemah
sehingga keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhannya, perawat juga dapat
membantu keluarga mencari bantuan yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan
keluarga.
h. Fasilitator
Peran perawat komunitas
disini adalah membantu keluarga di dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan
derajat kesehatannya. Keluarga sering tidak dapat menjangkau pelayanan
kesehatan karena berbagai kendala yang ada. Kendala yang sering dialami
keluarga adalah keraguan di dalam menggunakan pelayanan kesehatan, masalah
ekonomi, dan masalah sosial budaya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator
dengan baik maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan
misalnya sistem rujukan dan dana sehat.
i.
Penemu kasus
Peran perawat komunitas yang
juga sangat penting adalah mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini,
sehingga tidak terjadi ledakan penyakit atau wabah.
j.
Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi
lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar dapat
tercipta lingkungan yang sehat.
5. Tugas-tugas
Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan
kesehatan para anggotanya dan saling memelihara Freidman (1981) membagi 5 tugas kesehatan
yag harus dilakukan oleh keluarga, yaitu:
a.
Mengenal
gangguan perkembangan setiap kesehatan anggotanya
b.
Mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c.
Memberikan keperawatan kepada anggota
keluarganya yang sakit, dan tidak dapat membatu dirinya sendiri karena cacat
atau usianya yang terlalu muda
d.
Mempertahankan
suasana dirumah yang mengutungkan kesehtan dan perkembangan kepribadian anggota
keluarga
e.
Mempertahankan
hubungan timbal balik antar keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang
menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
6. Prinsip-Prinsip Keperawatan Keluarga
Ada beberapa
prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga, adalah:
a.
Keluarga sebagai unit atau satu
kesatuan dalam pelayanan kesehatan.
b. Dalam
memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama.
c. Asuhan
keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan
keluarga.
d. Dalam
memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif
seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam
menghadapi masalah kesehatan.
e. Lebih
mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan prefentif dengan
tidak mengabaikan upaya kuratif dan preventif.
f. Dalam memberikan
asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga
semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga.
g. Sasaran asuhan
perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga keseluruhan.
h. Pendekatan yang
dipergunakan dalam memberikan asuhan kesehatan keluarga adalah pendekatan
pemecahan masalah dalam menggunakan proses keperawatan.
i.
Kegiatan utama dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan
kesehatan dasar/perawatan dirumah.
j.
Diutamakan terhadap keluarga yang
termasuk resiko tinggi.
k. Implikasi dari
pelayanan kesehatan dipusatkan kepada keluarga
Ada beberapa implikasi dalam pemberian
pelayanan kesehatan yang dipusatkan pada keluarga, diantaranya:
1) Pelayanan
kesehatan dan keperawatan diarahkan untuk membantu seluruh keluarga dalam
meningkatkan cara-cara hidup sehat sehingga meningkatkan produktivitas dan
derajat kesehatan keluarga.
2) Cakupan
pelayanan kesehatan dan keperawatan lebih luas, karena banyak anggota keluarga
yang dapat dicakup, dan sumber-sumber keluarga yang anda dapat diarahkan untuk
meningkatkan kesehatan keluarga.
3) Pelayanan
kesehatan dan keperawatan dipusatkan kepada keluarga sebagai satu kesatuan yang
utuh.
4) Pelayanan
kesehatan dan keperawatan keluarga ditekankan pada waktu-waktu rawan didalam
kehidupan dan keluarga-keluarganya dengan resiko tinggi.
5) Agar dapat
mencapai tujuan dan sasaran dalam pelayanan kesehatan keluarga diperlukan
kontinyuitas pelayanan pada keluarga-keluarga rawan terhadap masalah kesehatan
dan keperawatan.
6) Perlu
mempersiapkan tenaga-tenaga perawat kesehatan keluarga yang mempunyai kemampuan
yang tujuan ganda dalam memberikan pelayanan.
7) Perlu pengembangan
dan peningkatan sumber-sumber yang ada dalam masyarakat untuk kepentingan
asuhan pelayanan keperawatan kesehatan keluarga.
B. Keperawatan Sebagai Sarana
Guna mencapai
tujuan kesehatan keluarga, asuhan keperawatan yang diberikan merupakan sarana
yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut . hal itu sangat tergatung kepada
perawat yang memberikan asuhan keperawatan yang bermutu kepada keluarga dalam
mempengaruhi keluarga untuk lebih dapat mengenal dam melaksanakan
tugas-tugasnya dalam bidang kesehatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan
terhadap keluarga perawat tidak dapat bekerja sendiri, melainkan bekerja secara
tim dan bekerjasama dengan profesi lain untuk mencapai tujuan asuhan perawatan
keluarga dalam melaksanakan asuhan keperwatan, perawat bekerja sama dengan dokter,
penilik kesehatan, ahli gizi, pekerja social dan sebagainya yang bekerja
sebagai tim untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
1.
Hambatan dalam keperawatan
Keluarga
Hambatan yang
paling besar dihadapi perawat dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan
keluarga adalah:
a. Hambatan dari
keluarga
1. Pendidikan
keluarga yang rendah
2. Keterbatasan
sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan prasarana)
3. Kebiasaan-kebiasaan
yang melekat
4. Sosial budaya
yang menunjang
b. Hambatan dari perawat
1) Sarana dan
prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti: PHN Kit, transportasi
2) Kondisi alam
(geografi yang sulit)
3) Kesulitan dalam
berkomunikasi (bahasa)
4) Keterbatasannya
pengetahuan perawat tentang kultur keluarga
2.
Siklus Penyakit dan Kemiskinan dalam
Keluarga
Dalam memberikan asuhan perawatan
terhadap keluarga, lebih ditekankan pada keluarga-keluarga dengan keadaan
sosial perekonomian yang rendah. Keadaan social ekonomi yang rendah pada umunya
berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan yang mereka hadapi disebabkan
karena ketidak mampuan dan ketidak tahuan dalam mengatasi berbagai masalah yang
meraka hadapi.
Masalah kemiskinan akan sangat
mengurangi kemampuan keluarga utuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga
terhadap kebutuhan gizi, perumahan dan lingkungan sehat, pendidikan dan
kebutuhan lainnya. Jelas kesemuannya itu dengan mudah menyebabkan suatu penyakit.
3.
Keluarga Kelompok Risiko Tinggi
Dalam melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga, yang menjadi prioritas utama adalah keluarga-keluarga
yang risiko tinggi dalam bidang kesehatan, meliputi:
a. Keluarga dengan anggota keluarga
dalam masa usia subur dengan masalah sebagai berikut:
1.
Tingakat
social ekonomi keluarga rendah
2.
Keluarga
kurang atau tidak mampu mengatasi maslaah kesehatan sendiri
3.
Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan
penyakit keturunan
b. Keluarga
dengan ibu risiko tinggi kebidanan. Waktu hamil:
1) Umur ibu (16th atau
lebih 35th)
2) Menderita kekurangan gizi atau
anemia
3) Menderita hipertensi
4) Primipara atau multipara
5) Riwayat persalinan dengan komplikasi
c. Keluarga
dimana anak menjadi risiko tinggi, karena:
1) Lahir prematur atau BBLR
2) Lahir degan cacat bawaan
3) ASI ibu kurang sehigga tidak
mencukupi kebutuhan bayi
4) Ibu menderita penyakit menular yang
dapat mengancam bayi atau anaknya
d. Kelurga
mempunyai maslah dalam hubungan antara anggota keluarga:
1) Anak yag tidak dikehendaki dan
pernah dicoba untun digugurkan
2) Tidak ada kesesuaiana pendapatantara
anggota keluarga dan sering cekcok dan ketegangan
3) Ada anggota keluarga yang sering
sakit
4) Salah satu orang tua (suami atau
istri) meninggal,
cerai, atau lari meninggalkan keluarga.
4.
Pengambilan Keputusan dalam Keperawatan
Keluarga
Dalam mengatasi masalah kesehatan
yang terjadi pada keluarga, yang mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala
keluarga atau anggota keluarga yang di tuakan, merekalah yang menentukan
masalah dan kebutuhan keluarga. Dasar
pegambilan keputusan tersebut adalah :
a.
Hak
dan Tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga
b.
Kewenangan
dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga
c.
Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap
keluarga atau anggota keluarga yang bermasalah.
RANGKUMAN
1.
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang dipusatkan
pada keluarga pada kesatuan yag dirawat.
2.
Tujuan keperawatan keluarga antara lain:meningkatkan kemampuan keluarga mengidentifikasi masalah kesehatan, menanggulangi masalah-masalah
kesehatan dasar dalam keluarga, mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah
kesehatan keluarga, memberikan
asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit serta meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnya.
3.
Keluarga
dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling
berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan
mempengaruhi pula keluarga-keluarga disekitarnya.
4.
Peranan perawat dalam keperawatan keluarga antara lain: pemberian asuhan keperawatan kepada anggota keluarga, pengenal atau pengamat masalah
kebutuhan kesehatan keluarga, koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan
keluarga, fasilitator
menjadikan pelayanan kesehatan mudah dijangkau, menampung permasalahan yang dihadapi
keluarga dan membantu mencarikan pemecahannya, pendidik untuk merubah perilaku
keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku yang sehat.
5.
Tugas kesehatan yag harus dilakukan oleh keluarga ada 5
(lima) yaitu: Mengenal gangguan perkembangan setiap kesehatan anggotanya, Mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat, Memberikan keperawatan kepada anggota
keluarganya yang sakit, Mempertahankan suasana dirumah yang mengutungkan
kesehtan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga, Mempertahankan hubungan timbal balik
antar keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan
yang ada.
6.
Prinsip dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga antara lain: sehat sebagai
tujuan utama, melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga menghadapi masalah
kesehatan, mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan prefentif dengan
tidak mengabaikan upaya kuratif dan preventif, memanfaatkan sumber daya
keluarga semaksimal mungkin sasarannya keluarga keseluruhan, pendekatan menggunakan
proses keperawatan melalui penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan
dasar/perawatan dirumah, diutamakan
keluarga yang tergolong resiko tinggi.
7.
Dalam
memberikan asuhan keperawatan keluarga perawat bekerja sama dengan dokter, penilik kesehatan, ahli
gizi, pekerja social dan sebagainya yang bekerja sebagai tim untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
8.
Hambatan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan keluarga adalah: pendidikan keluarga yang rendah, keterbatasan sumber
daya keluarga (keuangan, sarana dan prasarana), kebiasaan-kebiasaan yang
melekat, sosial budaya yang menunjang. Hambatan dari perawat meliputi: sarana
dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, kondisi alam/ geografi yang
sulit, kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa), keterbatasannya
pengetahuan perawat tentang kultur keluarga.
9.
Prioritas utama keluarga-keluarga yang risiko tinggi dalam
bidang kesehatan, meliputi: keluarga dengan tingkat social ekonomi rendah, keluarga kurang atau tidak mampu
mengatasi maslaah kesehatan sendiri, keluarga dengan penyakit keturunan, Keluarga dengan ibu risiko tinggi
kebidanan hamil umur ibu (16th atau
lebih 35th), menderita kekurangan gizi atau anemia, menderita hipertensi, riwayat persalinan dengan komplikasi, Keluarga dimana anak menjadi risiko
tinggi, karena lahir
prematur atau BBLR, lahir
degan cacat bawaan, ASI
ibu kurang sehigga tidak mencukupi kebutuhan bayi, Ibu menderita penyakit menular yang
dapat mengancam bayi atau anaknya, serta kelurga yang mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota
keluarga.
10. Pengambil keputusan dalam pemecahan masalah
kesehatan adalah
kepala keluarga atau anggota keluarga yang di tuakan, karena hak dan tanggung jawabnya sebagai kepala
keluarga, kewenangan
dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga serta berhak dalam menentukan masalah dan
kebutuhan pelayanan terhadap keluarga atau anggota keluarga yang bermasalah.
LATIHAN SOAL
1. Masalah kesehatan keluarga saling
berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga, berikut
yang bukan alasan
keluarga sebagai unit
pelayanan adalah:
a.
Keluarga
dapat menimbulkan, mencegah, megabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah
kesehatan.
b.
Keluarga berperan sebagi pengambil keputusan
dalam memelihara kesehatan keluarganya.
c.
Keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan
masyarakat.
d.
Keluarga
daerah perkotaan tidak berbeda
dengan keluarga di daerah pedesaan.
2. Perawat
kesehatan keluarga harus mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga
agar keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri
dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga. Peran perawat keluarga tersebut dalam melakukan perawatan
kesehatan keluarga adalah:
a. Koordinator
b. Educator
c. Fasilitator
d. Pengawas kesehatan
3. Hambatan
perawat dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga yang berasal dari
keluarga adalah:
1. Pendidikan
keluarga yang rendah
2. Sumber-sumber
daya keluarga
3. Kebiasaan-kebiasaan
yang melekat
4. Keterbatasan pengetahuan
perawat tentang kultur keluarga
4. Dalam melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga, yang menjadi prioritas utama keluarga-keluarga yang
risiko tinggi dalam bidang kesehatan adalah :
1.
Tingakat
social ekonomi keluarga rendah
2.
Keluarga
kurang atau tidak mampu mengatasi maslaah kesehatan sendiri
3.
Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan
penyakit keturunan
4.
Anggota keluarga yang meninggal
dunia
5.
Dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan
keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan Jelaskan 5
(lima) tugas kesehatan keluarga?
6. Jelaskan prinsip
penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga?
7.
Uraikan pendapat anda beberapa peranan yang dapat
dilakukan oleh perawat dalam asuhan keperawatan keluarga
di sekitar anda?
8.
Mengapa kemiskinan dalam keluarga dapat
mengakibatkan siklus penyakit?
9.
Sebutkan tujuan keperawatan
keluarga?
10. Apa saja dasar pengambilan keputusan sebagai
kepala keluarga dalam perawatan keluarga?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar