BAB
7
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu
1. Menjelaskan pengertian diagnosa
keperaeatan keluarga
2. Menggolongkan tipologi diagnose
keperawatan keluarga
3. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga
4. Melakukan scoring diagnosa
keperawatan keluarga
5. Memprioritaskan diagnosa keperawatan
keluarga
A. Pengertian Diagnosa
Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan
singkat, jelas dan pasti tentang masalah klien yang nyata/potensial serta
penyebabnya dapat dipecahkan atau diubah melalui tindakan keperawatan. Tujuan
dirumuskan diagnosa keperawatan adalah untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit,
faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah/etiologi, kemampuan
klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah.(Handayaningsih,2007)
Diagnosa keperawatan mempunyai 4
komponen diantaranya label merupakan sebuah nama untuk sebuah diagnosa yang
mencakup, minimal, fokus diagnosa dan penilalian keperawatan. Definisi adalah
deskripsi yang jelas dan tepat; mengambarkan makna dan membantu membedakannya
dari diagnosa yang serupa. Batasan karakteristik adalah isyarat/kesimpulan yang
dapat diobservasi dan berkelompok sebagai manifestasi diagnosa aktual atau
promosi kesehatan. Faktor yang berhubungan adalah faktor yang menunjukkan beberapa
jenis pola berhubungan dengan diagnosa keperawatan. (Carpenito, 2000)
Cara
menegakkan diagnosa keperawatan aktual (actual
nursing diagnosis) dengan menyajikan keadaan klinis yang telah
divalidasikan melalui batasan karakteristik yang diidentifikasi minimal 3
batasan karakteristik. Rumus dalam menegakkan diagnosa keperawatan aktual
adalah ada problem/masalah , etiologi/penyebab, symptom/tanda dan gejala.
Diagnosa
keperawatan keluarga adalah pernyataan tentang masalah kesehatan serta penyebab
atau faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah sehingga
keluarga mampu untuk mencegah atau menyelesaikan masalah dalam konteks keluarga.
B. Tipologi Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tipe dan
komponen diagnosa keperawatan
1.
Diagnosa keperawatan
aktual
Diagnosis keperawatan aktual mewakili
masalah yang telah divalidasi dengan adanya batasan karakteristik mayor. Jenis
diagnosis keperawatan ini mempunyai empat komponen: label, definisi, batasan
karakteristik, dan faktor yang berhubungan.
2.
Diagnosa keperawatan
risiko dan risiko tinggi
Sesuai dengan definisi NANDA, diagnosis
keperawatan risiko adalah “penilaian klinis bahwa suatu individu, keluarga,
atau komunitas lebih rentan mengalami masalah tersebut daripada yang lainnya
dalam situasi yang sama atau hampir sama”. Diagnosis
risiko tinggi harus tetap ada dalam daftar masalah atau catatan perkembangan.
Perawat tidak perlu memasukkan diagnosis risiko ke dalam rencana atau catatan
keperawatan individu.
3. Diagnosa
keperawatan kemungkinan
Diagnosa keperawatan kemungkinan adalah
pernyataan yang menjelaskan tentang masalah yang dicurigai muncul, tetapi masih
memerlukan data tambahan. Dengan diagnosis keperawatan kemungkinan, perawat
mempunyai beberapa data untuk mendukung penegasan diagnosis, tetapi tidak
mencukupi.
4. Diagnosa
keperawatan sejahtera
Diagnosa keperawatan sejahtera adalah
“penilaian klinis tentang individu, kelompok atau komunitas yang mengalami
transisi dari tingkat sejahtera tertentu menjadi tingkat sejahtera yang lebih
tinggi.
5. Diagnosa
keperawatan sindrom
Diagnosa
keperawatan sindrom terdiri atas sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau
risiko tinggi yang diperkirakan akan muncul akibat peristiwa atau situasi
tertentu.
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan
berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian. Tipologi dari Diagnosa
Keperawatan :
1.
Aktual ( Terjadi Defisit / Gangguan Kesehatan ).
Dari
hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan
kesehatan.
Contoh
:
a. Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita ( anak N ), keluarga Tn Y
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
b. Keterbatasan
pergerakan pada lanjut usia ( Ny Y ) keluarga Tn A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak
(rematik)
c. Perubahan peran dalam keluarga ( Tn A ) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami.
c. Perubahan peran dalam keluarga ( Tn A ) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami.
2. Resiko ( Ancaman Kesehatan
)
Sudah
ada data yang menunjang namum belum terjadi gangguan, missal : lingkungan rumah
yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang
yang tidak adekwat.
Contoh
;
a. Resiko
terjadi konflik pada keluarga Tn K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah komunikasi.
b. Resiko
gangguan perkembangan pada balita ( An N ) keluarga Tn Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi terhadap balita.
c. Resiko
gangguan pergerakan pada lansia ( Ny Y ) keluarga Tn A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak.
3.
Potensial ( Keadaan Sejahtera / ” Wellness” )
Suatu
keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga
dapat ditingkatkan.
Contoh
:
a. Potensial
terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil ( Ny M ) keluarga Tn K.
b. Potensial
peningkatan status kesehatanpada bayi keluarga Tn X.
c. Potensial
peningkatan status kesehatan pada pasangan baru meniklah keluarga Tn. L.
Penyebab/etiologi dari diagnosa
keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian dari tugas perawatan
kesehatan keluarga, yaitu:
a. Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
b. Ketidakmampuan
keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat terkaid masalah kesehatan yang
dihadapi
c. Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
d. Ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan dan mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan
e. Ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Khusus untuk diagnosa keperawatan
potensial (sejahtera / wellness ) menggunakan / boleh tidak menggunakan
etiologi. Dalam satu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari satu (1)
diagnosa keperawatan keluarga.
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga
Untuk menentukan prioritas terhadap
diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan cara
berikut :
Tabel 7.1. Skala Untuk Menentukan Prioritas
No.
|
Kriteria
|
Nilai
|
Bobot
|
1.
|
Sifat Masalah
Skala: Aktual
Resiko
Keadaan sejahtera
|
3
2
1
|
1
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala: Mudah
Sebagian
Tidak dapat
|
2
1
0
|
2
|
3.
|
Potensi masalah untuk dicegah
Skala: Tinggi
Cukup
Rendah
|
3
2
1
|
1
|
4.
|
Menonjol masalah
Skala:Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu
ditangani
Masalah tidak
dirasakan
|
2
1
0
|
1
|
Sumber:
Bailon Dan Maglaya, 1978
Cara
penghitungan Scoring :
1. Tentukan
skor untuk tiap krtieria.
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah
dengan bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan
skor untuk semua kriteria.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi penentuan
prioritas masalah yaitu:
1. Sifat
masalah
Sifat
masalah kesehatan dapat dikelompokkan kedalam tidak atau kurang sehat diberikan
bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut memerlukan tindakan yang segera
dan biasanya masalahnya dirasakan atau disadari oleh keluarga. Krisis atau
keadaan sejahtera diberikan bobot yang paling sedikit atau rendah karena
faktor–faktor kebudayaan biasanya dapat memberikan dukungan bagi keluarga untuk
mengatasi masalahnya dengan baik.
2. Kemungkinan
masalah dapat diubah
Adalah
kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah jika ada tindakan (intervensi).
Faktor–faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skore kemungkinan
masalah dapat diperbaiki adalah:
a. Pengetahuan
dan tehnologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani masalah.
b. Sumber–sumber
yang ada pada keluarga baik dalam bentuk fisik, keuangan atau tenaga.
c. Sumber–sumber
dari keperawatan misalnya: dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu.
d. Sumber–sumber
di masyarakat misalnya: dalam bentuk fasilitas kesehatan, organisasi
masyarakat, dukungan sosial masyarakat.
3.
Potensi masalah bila
dicegah
Adalah
sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat dikurangi atau dicegah.
Faktor–faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skore kriteria
potensi masalah bisa dicegah adalah:
a. Kepelikan
dari masalah
Yaitu
berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah, prognosa penyakit atau
kemungkinan merubah masalah. Pada umumnya makin berat masalah tersebut makin
sedikit kemungkinan untuk merubah atau mencegah sehingga makin kecil potensi
masalah yang akan timbul.
b. Lamanya
masalah
Hal
ini berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah tersebut. Biasanya lamanya
masalah mempunyai dukungan langsung dengan potensi masalah bila dicegah.
c. Adanya
kelompok high risk atau kelompok yang peka/rawan
Adanya
kelompok tersebut pada keluarga akan menambah potensi masalah bila dicegah.
4.
Menonjolnya masalah
Adalah
merupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah tentang beratnya masalah
serta mendesaknya masalah untuk diatasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam
memberikan skore pada kriteria ini, perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga tersebut menilai masalah. Dalam hal ini jika keluarga
menyadari masalah dan merasa perlu untuk menangani segera maka harus di beri skore
yang tinggi.
RANGKUMAN
1. Diagnosa
keperawatan keluarga adalah pernyataan tentang masalah kesehatan serta penyebab
atau faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah sehingga
keluarga mampu untuk mencegah atau menyelesaikan masalah dalam konteks
keluarga.
2. Tujuan
dirumuskan diagnosa keperawatan adalah untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit,
faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah/etiologi, kemampuan
klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah.
3. Cara
menegakkan diagnosa keperawatan aktual (actual
nursing diagnosis) dengan menyajikan keadaan klinis yang telah
divalidasikan melalui batasan karakteristik yang diidentifikasi minimal 3
batasan karakteristik.
4. Diagnosis
keperawatan risiko adalah penilaian klinis bahwa suatu individu, keluarga, lebih
rentan mengalami masalah tersebut daripada yang lainnya dalam situasi yang sama
atau hampir sam.
5. Diagnosa
keperawatan kemungkinan adalah pernyataan yang menjelaskan tentang masalah yang
dicurigai muncul, tetapi masih memerlukan data tambahan. Dengan diagnosis
keperawatan kemungkinan, perawat mempunyai beberapa data untuk mendukung
penegasan diagnosis, tetapi tidak mencukupi.
6. Diagnosa
keperawatan sejahtera adalah penilaian klinis tentang individu, kelompok atau
komunitas yang mengalami transisi dari tingkat sejahtera tertentu menjadi
tingkat sejahtera yang lebih tinggi.
7. Diagnosa
keperawatan sindrom terdiri atas sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau
risiko tinggi yang diperkirakan akan muncul akibat peristiwa atau situasi
tertentu.
8. Penyebab/etiologi
dari diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian dari 5 (lima) tugas
perawatan kesehatan keluarga
9. Untuk
menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan
dihitung dengan menggunakan Skala
Prioritas
10. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas masalah yaitu: Sifat
masalah, Kemungkinan masalah dapat diubah, Potensi masalah bila dicegah, Menonjolnya
masalah
LATIHAN
Buatlah rumusan diagnosa keperawatan keluarga yang
telah selesai anda lakukan pengkajian.
1. Tentukan
jenis/tipologi diagnose anda?
2. Jelaskan
alas an penyebab pada diagnose keperawatan yang anda buat?
3. Buatlah
skala penentuan prioritas diagnose keperawatan keluarga?
Sangat baik dan bagus teknis penulisan Diagnosa Keperawatan Keluarga
BalasHapusDimintain referensi diagnosa keperawatan keluarga
BalasHapus